Monday, November 15, 2010

Inilah kebenarannya..

Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada anak muridnya. Ia

duduk menghadap anak muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada

kayu pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan

kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada kayu pemadam. Jika saya angkat kapur ini,

maka sebutlah "Kapur!", jika saya angkat kayu pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"

Anak muridnya faham dan seterusnya menyebut dengan betul. Guru bersilih-ganti

mengangkat tangan kanan dan kirinya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat

kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur,

maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat kayu pemadam, maka katakanlah "Kapur!".

Dan diulangkan seperti tadi,tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat

sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka kembali biasa dan tidak kekok

lagi.Selang beberapa saat, permainan berhenti.Guru tersenyum kepada anak muridnya.

"Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu

bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, satelah musuh kita

memaksakan kepada kita dengan perbagai cara untuk menukarkan sesuatu, perkara yang

haq telah menjadi bathil, dan sebaliknya. Pada mulanya agak sukar bagi kita menerima

hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan pelbagai cara menarik oleh

mereka, lambat laun kita akan terbiasa dengan hal itu, seterusnya kita mulai dapat

mengikutinya. Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti membolak-balik dan menukar nilai

murni akidah/hukum Islam dari masa ke semasa. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan

tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi

hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan

trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,

materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik.

Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu

kesalahan dan kemaksiatan. Faham?" tanya Guru kepada anak muridnya.



"Baik untuk permainan kedua..." Gurunya meneruskannya......

"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri

diluar karpet. Permainannya adalah , bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada

ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berfikir . Ada yang mencuba dengan

tongkat, dan selainnya. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet,

dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet .. "Murid-murid,

begitulah ummat Islam dengan musuhnya. .. Musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda

dengan terang-terangan. ..Kerana tentu anda akan menolaknya dengan mentah. Orang

biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka..Tapi mereka akan monolak

kita secara ansur-ansur, sehingga kita tidak sedar.



"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah

Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin

membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja dinding dan

peralatan akan dikeluarkan dulu,kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu

persatu, baru rumah dihancurkan. ..." "Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan

kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan merusakan

kita.Mulai dari perangai kita, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun

kita muslim, tapi kita telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka...

Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang

Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... " "Kenapa mereka

tidak berani terang-terang memijak-mijak kita, cikgu?"tanya murid- murid.

"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang Islam, misalnya Perang Salib,

Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau

diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau

diserang secara terang-terangan, kita akan bangkit serentak, baru mereka gerun".


"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu

sebelum pulang..."

No comments:

Post a Comment

Kawan-kawanku

Puteraku

Lilypie - Personal pictureLilypie First Birthday tickers

Wedding

Daisypath Anniversary tickers

Engagement

Daisypath Anniversary tickers

Doa Rabitah

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahawa hati-hati ini, telah berhimpun di atas dasar kecintaan terhadapmu, bertemu di atas ketaatan kepada-Mu dan bersatu bagi memikul beban dakwah-Mu, hati-hati ini telah mengikat persetiaan untuk menolong meninggikan syariat-Mu.

Oleh itu Ya Allah, Engkau perkukuhkan ikatannya dan Engkau kekalkan kemesraan hati-hati ini, tunjukilah hati-hati ini akan jalan yang sebenar, serta penuhkanlah hati-hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yang tidak kunjung malap, lapangkanlah hati-hati dengan limpahan keimanan serta keindahan tawakkal kepada-Mu, hidup suburkanlah hati-hati ini dengan makrifat (pengenalan yang sebenarnya) tentang-Mu. (Jika Engkau takdirkan kami mati) maka matikanlah hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu.

Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah perkenankanlah doa kami."